Translate

Sunday 27 December 2015

Ring Jantung : Pemasangan ring jantung dilakukan karena dua sebab. (Anim)

  •    Pertama, pada kasus emergency saat terjadi sindrom koroner akut atau yang awam dikenal dengan serangan jantung
  •    Kedua, karena adanya keluhan penyempitan pembuluh darah koroner.

   “Untuk kasus emergency serangan jantung, pemasangan ring jantung tidak boleh ditunda. Tidak boleh lebih dari 6 jam. Makin cepat makin baik,” Tri Utomo AS

  •    Sedangkan untuk kasus penyempitan pembuluh darah koroner, biasanya terdeteksi ketika pasien menjalani pemeriksaan rutin
  •    Pasien dengan penyempitan pembuluh jantung, biasanya memiliki faktor risiko seperti merokok, hipertensi, diabetes, kolesterol, stres, atau ada anggota keluarga yang mengalami masalah serupa.

“Usia anda di atas 40 tahun dan merasa sesak atau sakit di dada saat beraktivitas,”.

  • Pemasangan ring jantung merupakan prosedur non bedah. Prosedur ini biasanya diawali dengan proses kateterisasi atau angiografi koroner, yaitu suatu tindakan minimal invasif dengan memasukkan kateter (selang/pipa plastik) melalui pembuluh darah ke dalam jantung dan pembuluh darah koroner yang mendarahi jantung.
  • Tujuan dari tindakan kateterisasi adalah untuk diagnosis dan sekaligus untuk tindakan terapi bila ditemukan adanya suatu kelainan, seperti penyempitan pembuluh darah yang ditangani dengan pemasangan ring jantung.
  • Ring jantung dipasang dalam arteri koroner terbuat dari jalinan logam kecil yang berbentuk tabung dan digunakan sebagai penyanggah agar pembuluh darah tetap terbuka serta tidak mengalami penyumbatan pasokan darah maupun oksigen ke otot jantung.
  • Tindakan kateterisasi pada umumnya hanya menggunakan anastesi lokal di daerah kulit. Pasien akan tetap sadar dan berkomunikasi selama prosedur berlangsung. Anastesi lokal bisa diberikan di daerah pergelangan tangan (radialis) ataupun melalui pangkal paha (femoralis).
  • Setelah anastesi lokal, dilakukan pemasangan selongsong (sheath) pada pembuluh darah di tangan atau kaki, agar kateter dapat dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Dengan kateter khusus akan dimasukkan sampai ke jantung ataupun pembuluh koroner jantung, dan pasien tidak akan merasakan sakit.
  • Setelah sampai pada pembuluh koroner jantung, maka zat kontras akan diinjeksikan ke dalam koroner jantung dan dilihat dengan menggunakan fluroskopi sinar-X. Tabung sinar-X ini dapat diubah pada berbagai posisi sehingga memberikan gambaran yang baik mengenai pembuluh koroner jantung.
  • Risiko tindakan kateterisasi jantung sangatlah kecil, biasanya pemeriksaan kateterisasi berlangsung tanpa masalah. Risiko minor yang bersifat sementara berupa luka memar akibat suntikan jarum, reaksi sensitif atau kepekaan pada zat kontras, ataupun gangguan irama jantung.
  • Namun, komplikasi yang lebih serius seperti terjadinya serangan jantung atau stroke, perdarahan akibat robekan pembuluh darah besar, tamponade pernah dilaporkan meskipun sangatlah jarang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan kateterisasi jantung adalah tindakan yang aman.
  • “Ring-nya akan melekat di jantung (tidak perlu dikeluarkan lagi). Dengan teknologi yang ada sekarang, ring jantung memiliki akurasi yang sangat tepat dan jauh lebih baik,” katanya menjelaskan.
  • Karena bukan merupakan prosedur bedah dan hanya minimal invasif, pasien yang menjalani pemasangan ring jantung tak butuh waktu lama untuk bisa pulih dan segera beraktivitas. Prosedur pemasangan ring jantung yang dilakukan pun hanya butuh waktu sekitar 30 menit.

“Pasien diberi tindakan pagi, sore sudah boleh pulang. Dan sangat bisa beraktivitas normal kembali,” by Tri Utomo.

0 komentar:

Post a Comment

 
;